Minggu, 01 April 2012

Resensi film: Dr Seuss' The Lorax

Hai! udah lama nggak nulis blog ini :)

Sebetulnya aku udah pulang dari bandung dan aku nonton The Lorax sekitar seminggu yang lalu. Jadi... ini dia!

Pada masa depan, ada kota bernama Thneedville. Di kota itu nggak ada yang alami. Pohon pake 96 baterai yang bisa diganti-ganti warna sesuai keinginan (jadi kayak hijau buat musim panas, jingga-merah-coklat buat musim gugur dll.), oksigen dijual sama seseorang bernama Mr O'hare, yang terkaya di kota itu jadi kayak semacam presiden gitu.

Di Thneedville ini ada seorang anak cowok bernama Ted (Zac Efron). Dia naksir Audrey (Taylor Swift) (!!!!!), anak SMA yang cantiiiik banget. Suatu hari si Ted ini sengaja ngontrol pesawat mainannya ke halaman belakang rumah Audrey, biar bisa ketemu dia. Akhirnya ketemu dan diajak ke halaman belakangnya. Di situ Ted ngeliat lukisan pohon truffula (yang daunnya aneh gak lazim warna pink atau oranye atau ungu yang lebih lembut daripada sutra dan batangnya belang-belang kayak lollipop) dan katanya Audrey dia pengen ngelihat pohon betulan, karena di situ nggak ada yang punya pohon betulan dan nggak ada yang peduli sama pohon. Cuma Audrey seorang yang peduli sama pohon.

Ted akhirnya berpikir untuk mau ngambilin pohon buat Audrey. Dibantu neneknya yang tahu dimana tempat bibit pohon itu, akhirnya Ted pergi sendirian. Tapi nggak semulus itu. Ada Mr. O'Hare yang jahat dan nggak mau perusahaan oksigennya bangkrut dengan sebuah pohon yang memberikan oksigen dengan gratis.

Ted pergi ke luar kota (yang dilarang banget sama O'Hare), tempat suram yang sama sekali nggak ada pohon. Kata neneknya, Ted disuruh pergi ke Once-ler.

Ted ketemu Once-ler. Ia bercerita tentang hidupnya. Once-ler adalah pencipta Thneed, baju serbaguna yang dibuat dari daun pohon truffula yang lebih-lembut-daripada-sutra. Waktu Once-ler nebang satu pohon, sebuah makhluk oranye kecil yang kumisnya gede warna kuning, Lorax, muncul. Dia penjaga hutan dan dia berbicara buat pohon. Once-ler dimarahin, tapi dia nggak peduli. Beberapa hari kemudian dia akhirnya setuju dan nggak mau nebang pohon lagi. Tapi... ketika satu Thneed-nya diterima, Once-ler lupa diri dan akhirnya nebang semua pohon. Dia tambah kaya dan tambah kaya dan pohonnya tambah hilang dan tambah hilang. Dia ketemu sama Lorax lagi dan melihat pohon truffula terakhir ditebang.

Sekarang Once-ler menyesal. Ia memberi sebuah bibit pohon truffula terakhir untuk Ted, dan akhirnya Ted pulang.

Apakah Ted berhasil bikin orang-orang peduli lagi sama pohon? Atau Mr. O'Hare berhasil mencegahnya dan terus membuat oksigen kemasan baru?

Silahkan nonton sendiri, kalau filmnya sudah abis di bioskop beli DVD-nya.